Setelah peristiwa di film sebelumnya Riley
(Matt Mercer) telah mulai menunjukkan gejala penyakit yang sama yang
menyebabkan Samantha (Najarra Townsend) untuk berubah menjadi zombie. Panik,
Riley memutuskan bahwa ia perlu untuk melacak orang
yang pertama kali mengininfeksi Samantha, BJ (Morgan Peter Brown), dengan harapan mendapatkan kesembuhan. Namun BJ memiliki misi sendiri, karena ia lebih dari bersedia untuk terus menyebarkan penyakit ke korban lainnya.
yang pertama kali mengininfeksi Samantha, BJ (Morgan Peter Brown), dengan harapan mendapatkan kesembuhan. Namun BJ memiliki misi sendiri, karena ia lebih dari bersedia untuk terus menyebarkan penyakit ke korban lainnya.
Film ini adalah sequel dari film berjudul Contracted
(2013) yang baru saya ulas kemarin; sebagai sebuah sequel, film ini seperti
mengulangi materi dari film sebelumnya, transformasi manusia menjadi zombie yang
digambarkan dengan pembusukan.
Yang membedakan film ini dengan pendahulunya adalah di film
ini pemeran utama diganti dari yang tadinya Samantha sekarang jadi Riley, orang yang diinfeksi oleh Samantha dengan sex diakhir film pertama, dan lebih membuat proses transformasinya sedikit lebih menjijikan yang
sebenarnya bisa dilakukan di film sebelumnya tapi mungkin karena tidak
kepikiran atau budgetnya tidak mencukupi jadi ditiadakan, salah satu adegannya
di Phase II ini adalah saat Harper (Anna Lore) mau melepas
softlensnya tapi matanya juga ikut keluar. Di film ini wabahnya mulai
menginfeksi banyak orang, tapi yang diperlihatkan di film hanya beberapa orang
saja dan juga dapat dilihat jelas bagaimana cara penyebaran dari virusnya.
Saat melihat nama – nama kru film ini, saya cukup
terkejut karna banyak kru nya berbeda dengan kru di film pertama terutama di kursi sutradara yang tadinya diduduki oleh Eric England, di film ini diduduki oleh Josh Forbes dan mungkin
ini jadi penyebab film ini terlihat seperti mendaur ulang film sebelumnya
dengan isi yang lebih baik, terutama dari special effect nya yang berhasil
terlihat menjijikan.
Film ini jika dibandingkan dengan pendahulunya, film ini
masih dibawah pendahulunya karena film ini tidak sedepresif pendahulunya, dan
cenderung terburu – buru. Tapi sebagai penghubung ke Phase III, film ini cukup
berhasil membangun rasa penasaran, jadi yang sudah menonton yang pertama dan
merasa tertarik denganna, film ini patut ditonton.
Nilai dari Saya : 78/100





0 comments:
Post a Comment